(Kata orang) LDR itu (?)
Kata orang LDR itu hubungan yang menyakitkan. Kata siapa?
LDR adalah sebuah hubungan dimana kekuatan batin kita di uji. Aku merasakannya.
Menguatkan batinku, menahan setiap amarahku. Karena memang kita terpaut oleh
jarak yang mungkin bisa di anggap “jauh” menurutku. Kata orang LDR itu bikin
hati panas. Memang benar, kita yang setiap hari sendiri, lalau di sekitarnya
ada yang sedang bermesraan dengan kekasihnya, saling pegangan tangan, saling
tertawa, dan sebagainya. Aku memang belum tau dengan dalam apa itu LDR. Yang jelas
LDR ini bisa kita bayangkan saja. Kepanjangannya saja Long Distance
Relationship, pasti hubungan ini adalah sederhananya hubungan yang di jalani 2
orang insan yang sedang jatuh cinta namun raga terpisahkan oleh 2 tempat yang
berbeda. Aku disini, dan kamu disana. Kata orang LDR itu banyak nangisnya. Kata
siapa? LDR itu menunggu. Menunggu kamu yang disana menghubungiku,
memperhatikanku, merayu-rayuku. Awalnya memang menyakitkan, tapi menunggu itu
tantangan. Menunggu bukan berarti terdiam, menunggu bukan berarti termenung,
menunggu bukan berarti meratapi nasib, dan menunggu bukan berarti harus kenal
dengan rasa yang tak bisa di halau, yah katanya orang itu namanya Galau.
Menunggu itu tantangan, tantangan kekuatan cinta antara aku dan kamu. Menunggu itu
indah. Aku bisa mengerti apa itu arti diam dalam menunggu, dan artinya menunggu
itu sendiri. Kata orang LDR itu hubungan yang suram. Tidak semua hubungan itu
terlihat suram. Justru LDR itu menjauhkan kita dari permasalahan yang sering
muncul di antara anak pacaran. Jika menjalani hubungan ini dengan Ikhlas. LDR
tidak kenal namanya cinta suram. Menjalani hubungan dengan ikhlas itu (?)
menunggu tanpa mengeluh. Setidaknya hal itu yang harus menjadi kunci dasar
sebuah hubungan LDR. Menunggu kekasih disana dengan mengeluh sama halnya dengan
tidak ikhlas untuk menunggu. Selama apapun kekasih disana, menunggu itu harus
kuat. Kalau memang kita tidak mau menunggu, mengapa kita LDR? LDR itu cintanya
kuat. Bukan cinta yang lemah. LDR itu bukan Cinta Biasa. Namun sangat Luar
Biasa. LDR itu saling percaya. Bukan untuk saling membatasinya. Komunikasi
adalah LDR. Menghubungimu disana itu penting. LDR itu saling terbuka. Setiap aku
ada masalah aku berusaha untuk sharing masalahku ke kamu. LDR selain butuh kepercayaan dan komunikasi, satu lagi yang
paling penting dan itu sabar menunggu.Bersabarku untuk
mencintaimu. Sabar itu tidak ada batasnya, yang membatasinya adalah kamu
sendiri. Itulah resiko sebuah LDR. Karena sabar bukan hanya sekedar menahan.
Termasuk juga di dalamnya adalah toleransi, setia, dan percaya. Jika kamu
merasa sudah lebih sabar, redam lah sedikit egomu untuk melihat seberapa ia
bersabar atasmu. Kesabaran itu datang karena kita menginginkannya untuk
ada. Bukankah jarak mengajarkan kesabaran kita untuk tetap menunggu dan
mendoakan. LDR itu imannya harus kuat. Di luar sana banyak pemodus-pemodus
yang datang mengahampiri (kita). Mereka terkadang simpati kepada(mu) kita. Tapi,
pada akhirnya pemodus ini bisa menjadi “orang ke-tiga” di hubunganku denganmu. Aku
percaya kita kuat. Tapi aku tidak percaya pemodus itu akan menyerah apa tidak. pemodus adalah benalu yang datang tak
terduga dan sangat membahayakan hubungan LDR kita kalau kita tidak punya
keyakinan dan komitmen yg kuat dengan pasangan kita. Andaikan
kerinduan dapet jaminan dari pemerintah, karena LDR butuh peran penting dari menteri
perhubungan dan komunikasi *hahahaha*. Aku percaya hati yang ku titipkan di
sana, namun entah saat ini kau menjaganya atau tidak. tapi, aku tetap percaya.
Aku tak malu, mempertahankan dan membanggakan sosok yang jauh di sana. dari
ketulusanmu, kamu layak untuk aku pertahankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar